[Buletin BwN] Kebangkitan Budidaya Tambak di Desa Bedono dari Bencana Abrasi

Sahabat Pesisir Demak Edisi Desember 2019

  • Materi & Publikasi
  • 2019
  • [my-books-attachments]

Deskripsi

Desa Bedono, Kecamatan Sayung merupakan wilayah pesisir Kabupaten Demak yang terkena dampak terparah dari bencana abrasi dan penurunan tanah. Sejak tahun 2008, masyarakat Desa Bedono mulai terdampak banjir rob yang dengan cepat menghancurkan usaha budidaya tambak mereka. Bahkan, sebuah dusun di desa tersebut, bernama Dusun Senik, telah tenggelam dan ditinggalkan penghuninya. Sebelum adanya bencana abrasi, mayoritas masyarakat Bedono bermatapencaharian sebagai petani tambak dan nelayan. Jenis ikan yang dibudidayakan pada umumnya adalah bandeng, dengan mengandalkan posongan udang putih (Penaeus merguensis). Karena bencana tersebut, banyak tambak masyarakat yang tenggelam dan hancur pematangnya sehingga tidak bisa dimanfaatkan lagi secara maksimal. Akibatnya, tambak- tambak terbengkalai karena banyak petani tambak yang beralih menjadi nelayan, buruh pabrik, buruh bangunan, dan pekerjaan serabutan lainnya.

Pada tahun 2016, proyek Building with Nature (BwN) mulai memfasilitasi Sekolah Lapangan (SL) tambak ramah lingkungan dengan uji coba komoditi kerang darah (Annadara granosa). Berdasarkan ujicoba tersebut dapat disimpulkan bahwa komoditi kerang darah cukup sesuai untuk dibudidayakan di tambak yang tenggelam tersebut. Keberhasilan ujicoba tersebut meningkatkan semangat petambak yang selama ini putus asa karena bencana abrasi. Harapan petambak yang terdampak bencana abrasi semakin meningkat seiring adanya dukungan tambahan dari berbagai pihak dalam upaya adaptasi budidaya tambak.

Scroll to Top