Kurikulum Mangrove Dan Lamun Yang Menakjubkan
Diadaptasi dari Marvelous Mangrove oleh Martin A. Keeley
- Materi & Publikasi
- 2017
- [my-books-attachments]
Deskripsi
Luas hutan mangrove Indonesia sekitar 3 juta hektar yang mewakili 23 % keseluruhan ekosistem mangrove dunia. Kita kehilangan hampir separuh dari luas mangrove dalam tiga dekade terakhir. Lamun (sea grass) dan terumbu karang (coral reef) mengalami hal yang sama. Ini adalah potret bahwa pesisir Indonesia sepanjang 95.000 km sangatlah rentan terhadap kerusakan lingkungan. Perkembangan penduduk yang sangat pesat, pembangunan pemukiman dan kesadaran cinta lingkungan yang rendah menjadi pemicu kerusakan lingkungan.
Kerusakan ini makin diperparah dengan “keserakahan” manusia yang tidak pernah puas. Setiap orang berlomba-lomba mengeksploitasi tanpa batas tanpa menghiraukan kondisi lingkungan. Dampak dari kerusakan mangrove dan ekosistem lainnya telah dirasakan oleh masyarakat pesisir Indonesia, seperti: berkurangnya ikan, kepiting dan biota laut konsumsi lainnya; tidak optimalnya pertumbuhan rumput laut, intrusi air laut ke daratan, semakin tingginya banjir rob serta hilangnya sejumlah jasa lingkungan yang disediakan oleh mangrove dan lamun.
Jika hal ini terus dibiarkan maka kondisi lingkungan makin parah. Untuk itu diperlukan upaya untuk memperbaiki kondisi ini dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Besarnya peran masyarakat yang hidup berdampingan dengan sumberdaya yang ada, khususnya sumberdaya pesisir, perlu mendapat perhatian yang lebih besar dikarenakan peran mereka sebagai pengguna (users) yang memiliki ketergantungan lingkungan dan ekonomi yang sangat erat dan saling timbal balik. Pengunaan sumberdaya secara arif dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk generasi yang akan datang mutlak diimplementasikan dalam wujud penerapan pemanfaatan yang ramah lingkungan.
Ke depan, kami berharap dengan buku Kurikulum Mangrove dan Lamun ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat dan generasi penerus untuk menjaga ekosistem yang sangat penting demi kehidupan bersama.