Pendekatan untuk rehabilitasi/restorasi lahan basah pesisir agar teregenerasi secara alami sehingga menghasilkan ekosistem lahan basah yang berkelanjutan.
Memberdayakan masyarakat pesisir untuk merehabilitasi, memanfaatkan dan mengonservasi sumber daya disekitarnya secara berkelanjutan
Kabar Terbaru
- 2 Desember, 2024·
Uji Coba Sistem Temporary Closure pada Komoditas Kepiting Bakau
- 26 November, 2024·
Melindungi Mangrove Yang Tersisa
- 25 November, 2024·
Jambore POKMASWAS (Lingkup Spermonde)
- 13 November, 2024·
Revitalisasi Pekarangan untuk Kemandirian Pangan Desa Baluara
- 15 Oktober, 2024·
Menjawab Tantangan Lingkungan: Peran POKSAMAS dalam Masyarakat
- 14 Agustus, 2024·
Mangrove Hijau dan Hutan Biru
Proyek Kami
Please Wait While the Map is Loading...
2017 – 2018
Taman Nasional Sembilang, Tanah Pilih, Banyu Asin Regency, South Sumatra, Indonesia
Pengembangan Ekowisata Bekantan dan Mangrove
2018 – 2019
Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia
Penilaian Peluang Restorasi Mangrove
2017 – 2018
Cagar Alam Tanjung Panjang, Kec. Pohuwato, Gorontalo, Indonesia
Valuasi Mangrove: Climate Economic Analysis for Development, Investment and Resilience (CEADIR)
2016 – 2017
Bintuni, Teluk Bintuni, Papua Barat, Indonesia
Valuasi Mangrove: Climate Economic Analysis for Development, Investment and Resilience (CEADIR)
2016 – 2017
Mimika, Papua, Indonesia
2015 – 2015
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Pewutaa, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Indonesia
2015 – 2015
Teluk Bintuni, Papua Barat, Indonesia
2015 – 2015
Kubu Raya, Kalimantan Barat, Indonesia
2015 – 2015
Mahakam, Kalimantan Timur, Indonesia
Penilaian Kelayakan untuk Restorasi Mangrove Skala Besar
2015 – 2015
Indragiri Hilir, Riau, Indonesia
Penilaian Kelayakan untuk Restorasi Mangrove Skala Besar
2015 – 2015
Pohuwato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Indonesia
Penilaian Kelayakan untuk Restorasi Mangrove Skala Besar
2015 – 2015
Mahakam, Kalimantan Timur, Indonesia
Coastal Ecosystem Resilience Program (CER)
2014 – 2016
Pulau Tanakeke, Maccinibaji, Kab. Takalar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Climate and Disaster Resilience (CADRE)
2012 – 2013
Pulau Simeulue, Lauke, Kab. Simeulue, Aceh, Indonesia
Restoring Coastal Livelihoods (RCL)
2010 – 2014
Pangkajene dan Kepulauan Regency, Sulawesi Selatan, Indonesia
Ecological Mangrove Rehabilitation and Livelihoods Support
2007 – 2008
Pulau Simeulue, Lauke, Simeulue Regency, Aceh, Indonesia
Advocating Community Based Mangrove Management
2006 – 2007
Secanggang, Kab. Langkat, Sumatra Utara, Indonesia
Program Rehabilitasi Mangrove Secara Ekologis dan Mata Pencaharian
2005 – 2007
Pulau Bengkalis, Kab. Bengkalis, Riau, Indonesia
Program Rehabilitasi Mangrove Secara Ekologis dan Mata Pencaharian
2005 – 2007
Langkat, Sumatra Utara, Indonesia
Program Rehabilitasi Mangrove Secara Ekologis
2004 – 2006
Tiwoho, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Indonesia
Pusat Pelatihan Masyarakat Pesisir
2002 – 2005
Segara Anakan, Sawah, Kutawaru, Kab. Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia
Testimoni
"Saya sangat senang bisa kenal dan bekerjasama secara langsung dengan Yayasan Hutan Biru, mereka memiliki tujuan yang sama dengan Japesda. Teruslah berkomitmen dengan kerja kalian guna menitipkan secercah harapan bagi generasi masa akan datang."
“Saya sangat mengenal Yayasan Hutan Biru. Saya banyak belajar terkait ekosistem pesisir, khususnya mangrove. Yayasan Hutan Biru adalah lembaga yg keren, begitupun dengan orang-orang di dalamnya. Sangat menginspirasi."
“Kami belajar dan berbagi apa yang kami miliki untuk lingkungan yang lebih baik, kehidupan yang lebih baik dan Yayasan Hutan Biru hadir untuk mewujudkannya,”
“Saya sebagai anak Kamoro dari Kampung Nayaro sangat senang bisa bekerja bersama Yayasan Hutan Biru. Yayasan Hutan Biru memiliki tujuan yang sama dengan kami masyarakat adat Kamoro yaitu menjaga dan melestarikan hutan mangrove. Hutan mangrove bagi kami merupakan wilayah adat dan tempat penghidupan kami, tempat kami mencari makan. Harapan saya agar hutan mangrove dapat lestari guna keberlangsungan generasi anak cucu kami kedepan, generasi masyarakat adat Kamoro”
“Senang bisa terlibat dengan Yayasan Hutan Biru dalam membantu pemerintah guna melestarikan ekosistem mangrove di Kabupaten Mimika, membangun keterampilan serta pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam mereka secara berkelanjutan”