Kolaborasi bersama pemerintah dan korporasi untuk mendukung pengelolaan mangrove dan perikanan berkelanjutan melalui kegiatan uji coba sistem temporary closure untuk komodias kepiting bakau. Kegiatan ini didukung oleh Bappedalitbang Kubu Raya, KPH Kubu Raya, Dinas Perikanan Kubu Raya dan PBPH RE-PT Kandelia Alam. Turut juga dihadiri oleh Nelayan Desa Batu Ampar dan Desa Kubu.
Tujuan dari pelaksaan uji coba sistem temporary closure ini untuk mengurangi penangkapan berlebihan (over fishing), meningkatkan ketersediaan stok tangkapan kepiting alam serta memastikan keberlanjutan ekonomi masyarakat disekitar pesisir. Uji coba temporary closure ini merupakan salah satu bentuk pengelolaan perikanan yang berkelanjutan sehingga memberikan jeda waktu bagi jenis kepiting bakau agar dapat berkembangbiak dengan baik serta mengurangi gangguan dan ancaman habitat kepiting bakau dengan pembatasan aktivitas disekitar sungai. Pemasangan plang pada bagian depan sungai berupa himbauan bagi masyarakat agar mengurangi aktivitas sepanjang sungai sementara waktu sampai durasi TC selesai. Harapannya dengan dipasang plang himbauan tersebut masyarakat dapat bekerja sama dalam menjaga sungai tersebut. Kegiatan pengawasan sungai dilakukan melalui patroli dan monitoring bersama yang terjadwalkan selama durasi waktu TC agar tidak terjadi pelanggaran oleh siapa pun. Kegiatan ini hanya bersifat sementara dan tidak dilakukan pada semua sungai sehingga masyarakat dapat menggunakan sungai lain untuk memancing, menjala, memasang bubu dan lainnya.
Gambar 1. Pemasangan plang himbauan di sungai.
Pemerintah sangat mendukung upaya pengelolaan perikanan untuk komoditas kepiting bakau dengan metode temporary closure pada ekosistem mangrove dan pesisir serta berharap kegiatan ini membuahkan hasil maksimal sehingga menjadi praktik baik (best practice) di Kecamatan Batu Ampar agar dapat diterapkan oleh daearah pesisir lain di Kabupaten Kubu Raya. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong ketahanan pangan lokal sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi kepiting bakau tanpa kekurangan serta menjadi mata pencaharian yang berkelanjutan pada daerah pesisir.
Gambar 2. Patroli dan monitoring sungai