Village Facilitator
- Sulawesi Selatan
- Full Time
- 27 Desember, 2024
Deskripsi Pekerjaan
Status: Staf Proyek (3 orang)
Program: Restoring Coastal Livelihood for Adaptation (RESPIRATION)
Penempatan:
- Desa Nisombalia, Kab. Maros, Sulawesi Selatan
- Desa Bontomanai, Kab. Pangkep, Sulawesi Selatan
- Desa Maccini Baji, Kep. Tanakeke Kab. Takalar, Sulawesi Selatan
Periode: Januari- Desember 2025 (dapat diperpanjang sesuai durasi program)
Kontribusi Hari Kerja: 22 hari kerja (Penuh-waktu)
Latar Belakang
Yayasan Hutan Biru (YHB) atau Blue Forests didirikan sejak tahun 2000 sebagai Yayasan Akar Rumput Laut (Seagrassroots Foundation) sebelum berubah nama menjadi Perkumpulan Mangrove Action Project – Indonesia pada tahun 2006 dan menjadi YHB pada tahun 2011. Tujuan utama Blue Forests adalah mengedepankan hak masyarakat tradisional setempat, termasuk nelayan dan petani dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan. Blue Forests percaya praktik baik pengelolaan sumber daya alam di tingkat lokal dapat berkontribusi dalam penguatan tata kelola di tingkat yang lebih luas.
Di Sulawesi Selatan, sebagian besar desa pesisir bergantung pada budidaya ikan dan udang. Namun, produktivitas budidaya yang menurun dan tingkat kematian yang tinggi telah menjadi hal umum dalam beberapa dekade terakhir. Wilayah ini telah kehilangan 84% hutan mangrove dan dialihfungsikan menjadi lahan pertambakan, sehingga daerah menjadi rentan terhadap salinisasi dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini menyebabkan berkurangnya ketersediaan air tawar dan meningkatnya banjir, yang selanjutnya berdampak pada masyarakat setempat. Menanggapi penurunan produktivitas tambak, masyarakat memperluas tambak ke area hutan mangrove yang sebelumnya masih utuh. Selain itu, pertambakan dan pertanian padi mengalami ketergantungan yang berlebihan terhadap pupuk industri dan pestisida, dan piscisida sehingga menurunkan kualitas tanah dan air. Kelompok rentan, terutama perempuan yang tidak memiliki lahan, kesulitan untuk memproduksi makanan dan menghadapi biaya yang lebih tinggi serta berkurangnya nilai gizi dalam makanan mereka karena ketergantungan pada pasar makanan eksternal.
Blue Forests mengatasi hilangnya produktivitas di bentang alam pesisir melalui pendekatan Coastal Field School (CFS) atau Sekolah Lapang Pesisir (SLP) yang bertujuan meningkatkan praktik-praktik di lahan pertanian, terkait dengan pemahaman akan perlunya kesehatan ekologis, yang kemudian melibatkan masyarakat untuk merehabilitasi hutan yang terdegradasi dan melindungi hutan lindung. Blue Forests telah mengimplementasikan lebih dari 80 CFS sejak tahun 2010 di Sulawesi Selatan, dan lebih dari 300 di seluruh Indonesia dengan menggunakan pendekatan penelitian aksi-pemecahan masalah untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat. Selama proses peningkatan pengelolaan mata pencaharian ini, anggota masyarakat juga terlibat dalam peningkatan praktik bisnis yang berkaitan dengan perencanaan bisnis, analisis pasar, kesadaran akan rantai nilai, mengakses keuangan, pembukuan, pembentukan koperasi, keterlibatan dalam perencanaan tata ruang, dan lain-lain.
Melalui dukungan dari EarthCare Foundation, Blue Forests akan melaksanakan program Restoring Coastal Livelihood for Adaptation (RESPIRATION) di lanskap pesisir yang didominasi budidaya air payau di antara ekosistem mangrove terdegradasi dan terdeforestasi di pantai barat Sulawesi Selatan. Tahap awal dari inisiatif ini akan mengembangkan prototipe di 3 (tiga) desa, yaitu 2 desa, Nisombalia dan Bontomanai di daratan Sulawesi Selatan di Kabupaten Maros dan Pangkep, serta Maccini Baji di Pulau Tanakeke, Kabupaten Takalar, di lepas pantai provinsi Sulawesi Selatan.
Ringkasan
Village Facilitator akan memainkan peran kunci dalam memastikan kelancaran pelaksanaan rencana kerja di tingkat desa dan kabupaten. Posisi ini melibatkan koordinasi kegiatan di lapangan dengan staf proyek, staf Home Office, dan mitra lokal, membantu nelayan dan petani yang terlibat dalam kegiatan Sekolah Lapang Pesisir (Coastal Field School/CFS), dan mendukung proses pemantauan dan evaluasi (M&E).
Tugas
- Membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan proyek berdasarkan rencana kerja.
- Berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan setempat untuk memastikan partisipasi aktif dan kelancaran pelaksanaan kegiatan proyek di tingkat desa dan kabupaten.
- Berfungsi sebagai penghubung untuk semua kegiatan di tingkat desa, memberikan panduan dan dukungan sesuai kebutuhan.
- Mengkoordinasikan kebutuhan logistik lain dan dukungan lain yang dibutuhkan di desa, termasuk mengatur pertemuan dan kegiatan lapangan.
- Mendukung pelaksanaan kegiatan Sekolah Lapang Pesisir, memberikan penguatan kapasitas kepada petani dan nelayan tentang praktik budidaya yang berkelanjutan.
- Memfasilitasi pertukaran pengetahuan antara petani, nelayan dan para ahli proyek, memastikan bahwa hasil pembelajaran tercapai dan diterapkan di lokasi.
- Memberikan dukungan teknis kepada nelayan dan petani, serta membantu pemecahan masalah terkait tantangan budidaya.
- Membantu dalam pengumpulan data untuk monitoring dan evaluasi.
- Mendukung anggota tim program dalam menilai efektivitas intervensi proyek, melacak kemajuan, dan mengidentifikasi bidang-bidang yang perlu ditingkatkan.
- Membantu mengorganisir dan berpartisipasi dalam penilaian, survei, dan kunjungan lapangan di tingkat lapangan.
- Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan tingkat tapak dan melaporkan kegiatan kepada Supervisor.
- Memastikan data yang dikumpul di lapangan adalah valid melalui proses triangulasi.
- Bertanggungjawab atas dokumen administrasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.
- Melaksanakan peran lain yang diberikan oleh Supervisor melalui kesepakatan bersama.
Persyaratan
Pendidikan
Minimal Sarjana (S1) Pertanian, Ilmu Kelautan, Perikanan Budidaya, Kehutanan, Biologi atau bidang lain yang relevan.
Pengalaman
- Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun terlibat dalam program pengembangan mata pencaharian, ketahanan pangan, pengelolaan sumber daya pesisir, atau proyek bisnis berbasis masyarakat.
- Berpengalaman bekerjasama dengan masyarakat, pemerintah, instansi swasta, dan para pihak yang terlibat dalam proyek.
Kompetensi
- Mempunyai pengetahuan dasar terkait pengelolaan sumber daya pesisir dan laut atau pengembangan bisnis masyarakat.
- Memahami prinsip dasar keadilan gender dan inklusi sosial.
- Mempunyai kemampuan memfasilitasi dan mengorganisir kegiatan.
- Familiar dengan praktik pertanian dan pertambakan organik yang berkelanjutan atau pendekatan Sekolah Lapang.
- Mempunyai kemampuan pengelolaan proyek yang baik, termasuk pengelolaan anggaran.
- Mempunyai kemampuan komunikasi yang baik secara lisan dan tertulis dalam Bahasa Indonesia dan bahasa lokal setempat.
- Memiliki keinginan untuk belajar dan bertumbuh dalam kegiatan pengelolaan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
- Menguasai aplikasi komputer (Word, Excel, PowerPoint) dan aplikasi pendukung pengelolaan proyek (Google Drive, Zoom, dll).
- Mampu bekerja secara mandiri maupun bersama tim dalam mengkoordinasikan kegiatan antara berbagai para pihak.
- Mempunya kemampuan analisis dan pemecahan masalah yang baik.
- Bersedia ditempatkan di lokasi proyek dan bekerja di lapangan.
Diutamakan berdomisili di desa dampingan.
Remunerasi
- Total THP mulai dari Rp4.000.000,00
- BPJS Kesehatan
- BPJS Ketenagakerjaan
- Asuransi Kesehatan
- Tunjangan Hari Raya
- Biaya Komunikasi
Proses Pendaftaran
- Pelamar mengunggah CV, Cover Letter dan Surat Referensi pada kolom yang tersedia di bawah ini paling lambat 27 Desember 2024.
- Pelamar yang masuk kategori short-listed akan dihubungi melalui e-mail untuk melakukan proses wawancara dan tes kemampuan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
- Hanya kandidat terpilih yang akan dihubungi lewat telepon / e-mail.