Lebih Dari Sekadar Timbang Bayi
Ditulis: Normah, Kader Kesehatan Desa Medan Mas – Kecamatan Batu Ampar
“Menjaga kesehatan tak bisa dilepaskan dari menjaga lingkungan tempat kami hidup.”
Tak pernah terbayang bagi saya, menjadi kader kesehatan bisa membawa saya sejauh ini. Bukan hanya menjalankan tugas rutin, tapi juga menjadi bagian dari perubahan di desa—baik dalam urusan kesehatan, maupun kepedulian terhadap lingkungan.
Saya adalah salah satu kader yang terlibat sejak awal Yayasan Hutan Biru (Blue Forests) – YHB hadir mendampingi desa kami, Desa Medan Mas, Kecamatan Batu Ampar, Kubu Raya, Kalimantan Barat. Sejak saat itu, saya menyaksikan sendiri bagaimana peran kader tumbuh, dari yang semula hanya menjalankan rutinitas Posyandu, menjadi jembatan penting antara pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.
Gambar 1. Kader Medan Mas melakukan kunjungan rumah untuk pengukuran bayi/balita.
Dulu, kegiatan Posyandu hanya sebatas menimbang bayi, sweeping ibu hamil, dan mencatat data kondisi kesehatan warga setempat. Banyak warga mengunjungi Posyandu hanya karena merasa itu kewajiban, bukan sebuah kebutuhan. Tapi semua berubah sejak kami mulai didampingi oleh YHB. YHB hadir bukan untuk mengambil alih, tetapi untuk memperkuat peran kami sebagai kader yang telah dibina oleh Puskesmas Padang Tikar.
Kami diberikan ruang belajar yang lebih luas. Bukan hanya keterampilan teknis, tapi juga kemampuan komunikasi, berpikir kritis, hingga kepercayaan diri untuk menyampaikan aspirasi dalam forum-forum desa. Saya merasa benar-benar dihargai sebagai perempuan, sebagai kader, dan sebagai bagian dari proses pembangunan desa.
Yang paling membuka wawasan saya adalah saat diajak mempelajari ekosistem mangrove di pesisir desa. Awalnya, saya tak pernah berpikir bahwa mangrove ada kaitannya dengan tugas saya sebagai kader kesehatan. Tapi setelah belajar bersama tim YHB, saya mulai paham bahwa mangrove melindungi desa dari banjir, menjaga kualitas air, menyediakan pangan bergizi, dan mencegah penyakit yang muncul dari lingkungan tak sehat. Menjaga kesehatan, ternyata dimulai dari menjaga alam.
Perubahan ini tidak akan berjalan tanpa dukungan dari Pemerintah Desa Medan Mas. Mereka tidak hanya mengalokasikan anggaran dan merumuskan kebijakan yang mendukung kegiatan kami, tapi juga memberikan akses bagi kader untuk menyuarakan kebutuhan langsung dalam musyawarah desa. Kami tak lagi sekadar pelaksana, tapi bagian dari pengambil keputusan.
Gambar 2. Kader Medan Mas mengunjungi keluarga untuk edukasi.
Gambar 3. Kader kesehatan memaparkan Kegiatan yang telah dilakukan.
Kini, Posyandu terasa lebih hidup. Partisipasi warga meningkat, suasananya lebih terbuka dan saling percaya. Masyarakat mulai melihat kesehatan sebagai tanggung jawab bersama. Pada tahun ketiga pendampingan (2024), saya dipercaya menjadi kader berprestasi tingkat kecamatan, mewakili delapan desa binaan Puskesmas Padang Tikar. Bagi saya, ini bukan hanya penghargaan pribadi, tapi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari hal kecil, bila kita mau bergerak bersama.
Saya mengapresiasi dan sangat berterima kasih kepada YHB dan Puskesmas Padang Tikar, yang telah mendampingi kami dengan tulus, sabar, dan konsisten. Kami berharap pendampingan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak desa lain di wilayah pesisir—karena perubahan seperti ini sangat mungkin terjadi, jika ada yang mau berjalan bersama kami dari awal.
Dulu Hampir Ditinggalkan, Kini Diperjuangkan
Ditulis: Apriyani, Kader Kesehatan Desa Batu Ampar – Kecamatan Batu Ampar
Menjadi kader kesehatan telah menjadi bagian dari hidup saya sejak beberapa tahun terakhir. Saya menjalani tugas dengan tekun—melayani warga di Posyandu, memberikan informasi dasar tentang kesehatan ibu dan anak, serta berusaha hadir dalam setiap kesempatan yang memungkinkan saya membantu.
Namun, saya tidak bisa memungkiri bahwa ada masa ketika Posyandu di dusun kami mengalami tantangan. Kunjungan ibu dan balita sempat menurun. Kekhawatiran muncul bahwa bangunan Posyandu tidak lagi digunakan secara maksimal. Saat itu, saya dan rekan-rekan kader terus berusaha menjaga semangat agar layanan tetap berjalan, karena kami percaya pentingnya ruang ini sebagai tempat edukasi dan pemulihan kesehatan warga.
Angin perubahan mulai berhembus saat Yayasan Hutan Biru (Blue Forests) hadir di desa kami, menjalin kolaborasi bersama Puskesmas Batu Ampar dan Pemerintah Desa Batu Ampar. Kehadiran mereka membawa semangat baru yang memperkuat kami sebagai kader kesehatan yang telah lama menjalankan peran di masyarakat. Kami tidak hanya mendapatkan pelatihan, tetapi juga ruang untuk berbagi pengalaman, memperluas wawasan, dan membangun kepercayaan diri untuk terlibat lebih aktif.
Gambar 4. Apriyani memberikan tanggapan dalam peningkatan kapasitas kader kesehatan.
Saya pun berkesempatan mengikuti kegiatan belajar ke desa-desa lain. Di sana, saya menyerap banyak hal—mulai dari cara membangun komunikasi yang lebih baik, hingga strategi sederhana yang bisa mendorong keterlibatan warga. Semua pengalaman itu memperkuat keyakinan saya bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil, bila dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Dengan pendekatan yang lebih ramah dan terbuka, kami mulai menghidupkan kembali Posyandu. Kami mengajak warga dengan cara yang lebih bersahabat, hadir di kegiatan-kegiatan sosial, dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan ibu-ibu di dusun. Alhamdulillah, sekarang kunjungan Posyandu semakin meningkat. Warga mulai kembali percaya, dan Posyandu kembali menjadi ruang yang dinanti setiap bulannya.
Dukungan dari Pemerintah Desa juga semakin nyata, baik dari sisi infrastruktur, logistik, maupun ruang partisipasi. Saya pernah diminta menyampaikan laporan kegiatan dalam forum desa—hal yang sebelumnya belum pernah saya alami. Momen itu memberi rasa bangga dan memperkuat komitmen saya untuk terus berkontribusi.
Kini, saya juga ikut mendampingi kader-kader muda yang baru bergabung. Kami saling belajar dan saling menguatkan. Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari proses tumbuhnya semangat generasi berikutnya yang peduli terhadap kesehatan masyarakat.
Saya tidak pernah membayangkan bahwa peran sebagai kader bisa membawa saya sejauh ini. Saya merasa dihargai, dipercaya, dan dilibatkan. Bagi saya, inilah makna sebenarnya dari kebersamaan—saling menguatkan untuk mewujudkan desa yang lebih sehat dan berdaya.
Bersama masyarakat, bersama Puskesmas, bersama pemerintah desa, dan bersama Yayasan Hutan Biru (Blue Forests), saya yakin bahwa setiap desa memiliki potensi untuk tumbuh lebih kuat. Dan Posyandu, adalah langkah awal menuju masa depan itu.