Fisheries & Livelihood Field Staff

Status: Staf Proyek

Program: Programme for Biodiversity Civil Society Organisations (CSOs) active in developing countries (ProBioDev)

Penempatan: Pulau Tanakeke, Takalar dan Makassar, Sulawesi Selatan

Periode: November 2024 – Oktober 2025 (dapat diperpanjang sesuai durasi program)

Kontribusi Hari Kerja: 22 hari kerja (Penuh-waktu)

Latar Belakang

Yayasan Hutan Biru (YHB) atau Blue Forests didirikan sejak tahun 2000 sebagai Yayasan Akar Rumput Laut (Seagrassroots Foundation) sebelum berubah nama menjadi Mangrove Action Project – Indonesia pada tahun 2006 dan menjadi YHB pada tahun 2011. Tujuan utama Blue Forests adalah mengedepankan hak masyarakat tradisional setempat, termasuk nelayan dan petani dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan. Blue Forests percaya praktik baik pengelolaan sumber daya alam di tingkat lokal dapat berkontribusi dalam penguatan tata kelola di tingkat yang lebih luas.

Blue Forests berkolaborasi dengan SMILO (Small Islands Organisation), LSM yang mendukung pulau-pulau kecil dengan luas kurang dari 150 km2 dalam masa transisi menuju pengelolaan wilayah berkelanjutan, dengan mempromosikan tata kelola bersama melalui pembentukan komite pulau sejak 2022. Blue Forests mendapatkan hibah sebesar €4,000 untuk mengembangkan budidaya rumput laut sebagai kegiatan ekonomi alternatif di Pulau Tanakeke. Hal ini menandai tonggak penting bagi kedua organisasi. Kolaborasi ini berlanjut untuk memperluas kemitraan melalui inisiatif ProBioDev (Programme for biodiversity Civil Society Organisations (CSOs) active in developing countries)

Proyek ini bertujuan untuk memperkuat resiliensi Pulau Tanakeke dengan meningkatkan konservasi lingkungan dan kondisi kehidupan masyarakat melalui metodologi SMILO’s Sustainable Island Labelling. Pada akhir proyek, Komite Pulau Tanakeke akan dibentuk dan beroperasi, memungkinkan tata kelola lokal dan inklusif. Penilaian lingkungan partisipatif dan rencana aksi akan ditetapkan, dan kapasitas masyarakat untuk mengelola aksi lingkungan akan ditingkatkan. Hutan mangrove dan spesies kunci akan direhabilitasi dan dipantau, serta budidaya rumput laut akan dikembangkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kondisi kehidupan. Pengalaman Blue Forests dan Tanakeke akan diintegrasikan dan dibagikan di dalam komunitas SMILO, dan kontribusi mereka terhadap agenda keanekaragaman hayati akan ditingkatkan baik di tingkat nasional maupun internasional.

Ringkasan

Fisheries and Livelihood Field Staff akan bertanggung jawab dalam aktivitas pengembangan pembibitan rumput laut yang berfokus pada spesies komersial dan meningkatkan bisnis pembibitan rumput laut. Tanggung jawabnya juga termasuk memfasilitasi pertemuan masyarakat terkait advokasi rumput laut dan perikanan sebagai sumber mata pencaharian, mengelola penanganan pasca panen rumput laut, dan mendukung aktivitas lain sesuai perencanaan kerja.

Tugas

1. Bertanggung jawab dalam implementasi pengembangan kebun bibit rumput laut dengan fokus pengelolaan tiga jenis komoditas rumput laut yang komersil dan mendatangkan benefit bagi warga Kepulauan Tanakeke (produksi, penangan pasca panen, dan pemasaran).
2. Memfasilitasi pertemuan dan diskusi masyarakat secara berkala terkait pengembangan bisnis rumput laut dan perikanan sebagai sumber mata pencaharian yang berkelanjutan.
3. Mendukung pelaksanaan Ecological Mangrove Rehabilitation di kawasan mangrove terdegradasi di enam desa Kecamatan Pulau Tanakeke.
4. Mendukung persiapan rencana kawasan konservasi berupa implementasi survey biodiversitas, konsultasi publik, seri peningkatan kapasitas para pihak, PADIATAPA, dan diseminasi pengesahan KKD Tanakeke.
5. Mendukung pengumpulan data dan tahapan pembentukan Komite Pulau Tanakeke untuk pengembangan pulau berkelanjutan.
6. Terlibat dalam fasilitasi pertemuan di tingkat masyarakat dan para pihak di tingkat lokal.
7. Menyusun laporan reguler (activity report dan monthly report) dan berkontribusi dalam penyusunan laporan project monitoring dan evaluasi.
8. Berkontribusi dalam menghimpun dan menyusun pembelajaran baik dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sebagai bahan media kampanye dan penyebarluasan dampak program.
9. Memastikan data yang dikumpul di lapangan adalah valid melalui proses triangulasi.
10. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di level kabupaten untuk sinergi pelaksanaan kegiatan pengembangan perikanan dan rumput laut.
11. Bertanggungjawab atas dokumen administrasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.
12. Tugas dan peran lain yang diberikan oleh Supervisor melalui kesepakatan bersama.