Mengolah Pangan Dari Mangrove di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau

Masyarakat Indragiri Hilir berinisiatif meningkatkan nilai ekonomi mangrove melalui beragam pemanfaatan. Salah satunya adalah dengan mengolah mangrove sebagai bahan pangan. Mereka belajar cara mengolah mangrove melalui pelatihan Pengolahan HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) Mangrove.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Sapat, Indragiri Hilir, Riau, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengolah, memanfaatkan HHBK mangrove dan hasil perikanan. Kegiatan ini melibatkan peserta yang berasal dari KPH Mandah, Guru SMAN Bina Bhakti Sapat, dan Masyarakat Kelurahan Sapat dan sekitarnya yang difasilitasi oleh YHB yaitu Ratna Fadilah dan Andi Darmawansyah.

Penjelasan mengenai manfaat dan potensi ekosistem mangrove sebagai sumber pangan

Pemanfaatan HHBK sekaligus menjadi model pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan. Peserta belajar mengolah berbagai bahan makanan berbasis mangrove, seperti tepung dari tumu (Bruguiera sexangula), nipah tart dari buah nipah (Nypa fruticans), manisan dari nipah, cendol dari tepung tumu dengan pewarna dari daun jeruju (Acanthus ilicifolius), brownies dari tepung tumu, pengolahan pangsit dari udang, teh jeruju, stik dari tumu, saus dari lokan, dan selai dari pedada (Sonneratia caseolaris).

Jenis-jenis mangrove sebagai sumber pangan

Berbagai jenis makanan hasil olahan dari mangrove

Dari kegiatan tersebut, beberapa peserta menyatakan bahwa pelatihan ini telah memperluas wawasannya dalam mengolah mangrove menjadi bahan makanan yang memiliki nilai ekonomis dan menjadi alternatif pengembangan mata pencaharian dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir. Sementara itu salah seorang peserta yang berprofesi sebaga guru mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuannya untuk menyusun bahan ajar. Materi yang diajarkan dalam pelatihan akan diterapkan kepada murid-muridnya dalam mata pelajaran muatan lokal yang membahas pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam lokal yang ada di Kelurahan Sapat.

Sesi foto bersama peserta pelatihan pengolahan HHBK mangrove

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top